Ilmu Titen
Sejak zaman kerajaan, jawa sudah mengetahui pentingnya data. Data-data dikumpulkan dari objek yang tidak sedikit dengan survei, penelitian, pengamatan dan dalam jangka waktu yang lama sampai terkumpul data yang besar. Adapun parameter -parameter yang digunakan ada yang sekarang masih lestari, dan ada parameter yang tidak ditemukan di parameter metode ilmiah zaman sekarang. Kemudian dari big data ini diteliti dan dianalisa sehingga bisa difahami pola-pola yang terjadi dalam suatu objek tertentu kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan pada masa yang akan datang apabila diperlukan. Contoh : kalau weton ini menikah dengan weton ini maka biasanya hidupnya akan begini sampai tiga keturunan, kalau bulan / tahun ini mulai menanam maka biasanya nanti akan terserang banyak hama, dst. Inilah ilmu titen.
Berbagai bidang telah dicoba untuk didata ('dititeni'). Ada bidang kehidupan, kesehatan, pertanian, alam, dan segala sesuatu yang telah terjadi.
Karena objek dari ilmu titen ini terus berkembang dan mengalami perubahan, maka ilmu ini selayaknya harus terus menerus dikembangkan supaya datanya semakin lengkap dan sesuai perubahan alam, serta keakuratan prediksinya tetap baik. Tidak bisa hanya dengan ilmu titen berdasarkan data buatan zaman kerajaan digunakan untuk merumuskan kondisi alam saat ini. Perlu ada yang bersedia untuk melengkapinya. Sekarang infrastruktur teknologi untuk melengkapi data-data seperti itu sudah tersedia dan mudah.
Kalau diluar sana ada yang sudah dan sedang mengumpulkan data, yaitu gugel, fesbuk, baidu, dll. Dengan data yang terkumpul mereka bisa memperkirakan apa yang kita inginkan, apa kecenderungan produk yang kita sukai, dll. Sehingga mereka bisa menayangkan iklan di aplikasi / game kita sesuai produk yang kita inginkan.