Narimo ing Pandum

Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkanmu berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki.

Yakinlah, bahwa apapun yang dianugerahkan kepadamu (yang sudah, sedang, dan akan) adalah pasti yang terbaik buatmu, meskipun engkau merasa hal tersebut tidak baik bagimu. Tinggal bagaimana engkau menyikapinya. Disitulah status kehambaanmu diuji. Dari pemberian-pemberian-Nya, apapun itu bentuknya, bisakah engkau tetap menuju pada-Nya? Bisakah engkau tidak berhenti pada pemberian-Nya?

Doa adalah sebuah bentuk manifestasi menghambanya  manusia terhadap penciptanya. Doa bukanlah sarana untuk 'memaksa' tuhan supaya mengikuti keinginan manusia. Doa adalah karunia; manusia tidak bisa berdoa bahkan tidak bisa punya kehendak berdoa kalau tidak diizinkan-Nya.

Terima kenyataan yang sedang terjadi saat ini. Bila saat ini engkau sedang bodoh, maka yang baik adalah mencari ilmu. Bila saat ini engkau sedang sakit, maka yang baik adalah mencari obat. Bila saat ini engkau sedang berdosa, maka yang baik adalah bertobat. Bila saat ini engkau sedang berbuat baik, maka yang baik adalah  berterimakasih pada-Nya. Bila saat ini engkau sedang kaya, maka yang baik adalah dermawan. Bila saat ini engkau sedang miskin, yang baik adalah tidak meminta-minta.  Dan begitu seterusnya.


-----------------------------------------------------------------

Nb. Artikel di tambah sekitar hari Jumat Kliwon 

----------------------------------------------------------------